Manusia Sebagai Makhluk sosial dan berbudaya
Manusia dikenal sebagai makhluk sosial dan makhluk budaya. Makhluk sosial artinya bahwa kita tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan manusia lain. sebagai makhluk budaya menandakan bahwa manusia memiliki akal budi yang membedakan dengan makhluk hidup lain dibumi ini. Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapi dapat juga menuju ke arah kemunduran. Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan cepat, sehingga membingungkan dan menimbulkan ”kejutan budaya” bagi masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi atau keyakinan.
Perubahan di berbagai bidang
sering disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan budaya karena proses
berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan.
Manusia Sebagai
Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah
makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang
berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu
penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila
ia hidup di tengah-tengah manusia
Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya
Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya
tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya
sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha
menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang
gelar manusia berbudaya.
Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi
dasar (keyakinan dan harapan) yang ditemukan ataupun dikembangkan oleh
suatu kelompok tertentu dari organisasi, dan kemudian menjadi acuan dalam
mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan adaptasi keluar dan
integrasi internal, dan karena dalam kurun waktu tertentu telah berjalan
atau bekerja dengan baik, maka dipandang sah, akhirnya kebudayaan
dibakukan bahwa setiap anggota organisasi harus menerimanya sebagai cara
yang tepat dalam pendekatan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi.
Sedangkan kebudayaan yaitu
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu
sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
Pengaruh manusia dan kebudayaannya
dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya
merupakan satu kesatuan.
Budaya yang dikembangkan oleh manusia
akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu
kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari
luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang
dapat mengetahui, mengapa di sebuah lingkungan tertentu akan berbeda
kebiasaanya dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda
pula.
Kesimpulan
Sosial budaya adalah sekelompok
masyarakat yang bekerja bersama-sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan
hidup dalam bermasyarakat. Interaksi dengan orang lain adalah hal yang wajar
sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Budaya
yang juga berarti keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai, tata sosial, dan
tata laku manusia yang saling berkaitan dan bekerja sama saling mendukung untuk
mencapai tujuan hidup bersama. Maka masyarakay sosial dan kebudayaan adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan dan
tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.
Referensi :
http://humanunited.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar